Proses Osmosis Pada Kentang
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui proses osmosis yang terjadi pada kentang.
- Menentukan larutan yang bersifat isotonis, hipotoni dan hipertonis terhadap cairan sel kentang.
- Selain itu, dapat mengetahui pengaruh konsentrasi larutan Larutan NaCl terhadap proses osmosis pada kentang.
B. Landasan Teori
1. Osmosis
Pada tahun 1784, ahli fisika Perancis menemukan suatu fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih babi diisi alkoholo kemudian dimasukkan ke dalam air, maka kantung tersebut akan menggelembung. Dari pengamatannya ternyata diketahui bahwa air akan menerobos masuk melalui dinding semipermeabel (membran semipermeabel) dari kantung yang terbuat dari kandung kemih babi tersebut. Membran semi permeabel adalah suatu membran yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat terlarut.
Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis.
Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan pekat berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan mencapai kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian larutan encer dan larutan pekat. Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan tekanan di antara kedua larutan. Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan encer sebesar tekanan osmotik. Tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke larutan pekat disebut tekanan osmotik (π).
2. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik (π) adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Air menerobos masuk melalui membran semipermeabel sehingga permukaan pada corong tistel akan naik yang diakibatkan oleh adanya tekanan osmotik. Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan memberikan beban pada kenaikan permukaan larutan sehingga menjadi sejajar pada permukaan sebelumnya.
3. Rumus Tekanan Osmotik (π)
Pengamatan Jacobus Henricus Van’t Hoff pada larutan ideal berlaku hukum gas ideal berdasarkan persamaan gas ideal:
PV = nRT Maka tekanannya
Jika tekanan osmotik larutan dilambangkan dengan π, maka dari persamaan diatas akan diperoleh :
Oleh karena n/V menyatakan konsentrasi molaritas suatu larutan (M), maka harga tekanan osmotik suatu larutan dapat dinyatakan dengan :
π = M R T
dengan :
π = tekanan osmotik
M = konsentrasi molar
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K-1 mol-1)
T = suhu mutlak (K)