Selasa, 15 Maret 2011

Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik

Perbedaan
Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik

A. Pendahuluan
Kehidupan kita dimulai dari yang terkecil. Begitu juga seperti pada tubuh makluk hidup. Setiap makhluk hidup terdiri dari susunan yang memiliki ukaran yang terkecil, yang kemudian akan membentuk suatu koloni atau kumpulan yang saling berkaitan dan bekerja sama. Sehingga suatu organisme atau makhluk hidup yang kompleks memiliki suatu organisasi kehidupan.
Organisasi kehidupan dikemukakan oleh Sunarto, Daroji dan Haryati (1994:27) berikut ini:
Bagian terkecil dari makhluk hidup berupa sel. Sekelompok sel yang bentuk dan fungsinya sama membentuk jaringan. Beberapa macam jaringan yang bekerja sama membentuk suatu organ atau alat tubuh. Sedangkan beberapa macam organ akan terangkai dan membentuk suatu sistem organ. Selanjutnya beberapa sistem sistem organ membentuk suatu organisme yang berupa tumbuhan atau hewan. Antara sistem organ yang terdapat makhluk hidup bekerja saling berkaitan.

Senin, 14 Maret 2011

Proses Osmosis Pada Kentang

Proses Osmosis Pada Kentang
A.  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
-       Untuk mengetahui proses osmosis yang terjadi pada kentang.
-       Menentukan larutan yang bersifat isotonis, hipotoni dan hipertonis terhadap cairan sel kentang.
-       Selain itu, dapat mengetahui pengaruh konsentrasi larutan Larutan NaCl terhadap proses osmosis pada kentang.

B.  Landasan Teori
1.    Osmosis
Pada tahun 1784, ahli fisika Perancis menemukan suatu fenomena, bila wadah alkohol yang terbuat dari kandung kemih babi diisi alkoholo kemudian dimasukkan ke dalam air, maka kantung tersebut akan menggelembung. Dari pengamatannya ternyata diketahui bahwa air akan menerobos masuk melalui dinding semipermeabel (membran semipermeabel) dari kantung yang terbuat dari kandung kemih babi tersebut. Membran semi permeabel adalah suatu membran yang memiliki pori-pori yang dapat dilewati oleh partikel pelarut, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel zat terlarut.
 Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang berbeda. Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan pekat) dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah sebaliknya. Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis.
Akibat perpindahan pelarut tersebut, permukaan larutan pekat berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan mencapai kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan pekat, dan sebaliknya, telah memiliki kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian larutan encer dan larutan pekat. Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan tekanan di antara kedua larutan. Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan encer sebesar tekanan osmotik. Tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah ke larutan pekat disebut tekanan osmotik (π).

2.    Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik (π) adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Air menerobos masuk melalui membran semipermeabel sehingga permukaan pada corong tistel akan naik yang diakibatkan oleh adanya tekanan osmotik. Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan memberikan beban pada kenaikan permukaan larutan sehingga menjadi sejajar pada permukaan sebelumnya.

3.      Rumus Tekanan Osmotik (π)
Pengamatan Jacobus Henricus Van’t Hoff pada larutan ideal berlaku hukum gas ideal berdasarkan persamaan gas ideal:
PV = nRT          Maka tekanannya       
Jika tekanan osmotik larutan dilambangkan dengan π, maka dari persamaan diatas akan diperoleh :
Oleh karena n/V menyatakan konsentrasi molaritas suatu  larutan (M), maka harga tekanan osmotik suatu larutan dapat dinyatakan dengan :
π = M R T
dengan :
            π          = tekanan osmotik
            M         = konsentrasi molar
            R          = tetapan gas ideal (0,082 L atm K-1 mol-1)
            T          = suhu mutlak (K)